Selasa, 15 Juli 2008

Alangkah Mudahnya Para Sahabat Mengeluarkan Sedekah

Para sahabat adalah orang-orang yang hidup berdampingan dengan Rasulullah saw secara langsung. Sehingga untuk menuruti himbauan beliau, mereka tidak berpikir dua kali lagi. Demikian tinggi keimanan yang tertancap dalam hati sanubari mereka, hingga dalam hati mereka hanyalah keinginan untuk meraih Ridla Allah dan RasulNya. Harta benda yang mereka punyai bukanklah menjadi menjadi tujuan hidup utama mereka. Bagi mereka harta hanyalah sebagai sarana penunjang untuk mereka, agar kebaikan mereka di dunia semakin menumpuk. Salah satunya adalah dengan bersedekah.

Kisah kehebatan mereka dalam bersedekahpun sudah sering mampir ditelinga kita. Seperti ceritanya Abu Bakar, yang terkenal sebagai sahabat yang paling dermawan diantara sahabat yang lain. Kesahajaan hidup yang dilakoni Abu Bakar sudah sangat difahami oleh sahabat yang lain, sehingga di tengah-tengah mereka Abu Bakar ra termasuk orang yang disegani. Mempunyai kemampuan untuk hidup mewah, tetapi itu tak dijalaninya. Makanan yang dikonsumsi sehari-harinya bersama keluarganya hanyalah makanan seadanya, yang sebenarnya tak layak dikonsumsi oleh orang-orang yang berduit seperti Abu Bakar ra. Apakah dia pelit? Sama sekali tidak!. Uang dan harta benda mereka yang diperoleh dari berdagang, digunakan untuk membantu orang-orang miskin, dari kaum kerabatnya. Abu Bakar makan dan memberi nafkah keluarganya dengan harta benda sisa dari yang disedekahkan, kegemarannya bersedekah dan kemurahan hatinya, membuat dirinya tak pernah memikirkan untuk memiliki pakaian mewah, sebagaimana saudagar-saudagar lainnya.

Bukti hobby Abu Bakar dalam bersedekah adalah, ketika suatu saat kaum muslimin sangat membutuhkan dana untuk membiayai perang tabuk, beliau dengan rela dan ikhlas memberikan seluruh harta miliknya tanpa tersisa satu apapun kecuali cukup untuk kebutuhan sehari-harinya. Itulah mengapa Rasulullah saw sangat mencintainya, selain karena dia adalah mertua beliau sendiri.

Tak beda jauh dengan sahabat beliau yang bernama Utsman bin Affan ra. Dia juga dikenal sebagai orang yang luar biasa sifat kedermawannya. Disamping dia memang berprofesi sebagai saudagar yang kaya raya. Namun untuk urusan bersedekah, baginya adalah nomor satu.

Kedermawannya dan kegemarannya bersedekah dibuktikan pada saat terjadi musim paceklik yang mengakibatkan banyak bencana. Ini terjadi pada saat pemerintahan Khalifah Umar bin Khathab ra. Kelaparan yang terjadi di mana-mana, mulai dari pelosok desa sampai ke masyarakat kota. Pada suatu hari datanglah rombongan Khafilah Syiria terdiri dari seribu onta menuju kerumah Utsman. Kafilah tersebut membawa berbagai macam macam makanan dan pakaian yang hendak dijual dan tidak bisa ditentukan harganya. Para pedagang itu berharap bisa menemui Utsman, dan meminta agar mereka diberi kesempatan membeli barang-barang yang di bawa Khafilah Syiria tersebut supaya hati mereka bahagia. Lalu bertanyalah Utsman bin Affan ra: “ Berapa kalian hendak memberikan laba? “. “ Lima persen!” jawab salah satu wakil dari rombongan itu umtuk meyakinkan Utsman agar mau membeli barang dagangannya. Lalu Utsman berkata “ saya bisa mendapatkan yang mau memberikan laba lebih dari itu !” tanpa putus asa mereka terus menawar barang tersebut bahkan ada yang sampai berani memberikan keuntungan sebesar sepuluh persen. Tetapi dengan tenangnya Utsman berkata kepada mereka :”sekali lagi mohon maaf tuan-tuan yang terhormat, saya telah menemukan yang mau menawar lebih dari itu!”.

Dan Utsman Lalu menyumbangkan semua barang yang diangkut oleh rombongan kafilah tersebut untuk penduduk madinah yang sedang dilanda kelaparan.

Tidak hanya kedua sahabat besar tersebut yang terkenal dengan kegemarannya bersedekah. Abdurrahman bin Auf, Umar bin Khathab, Ali bin Abi Thalib ra dan lainnya juga adalah orang-orang yang rajin bersedekah, meskipun harta yang mereka punyai tidak melimpah, bahkan hanya sedikit. Apa yang dilakukan Rasulullah saw benar-benar telah membekas dalam hati, dan menjadi sebuah keimanandan ketakwaan yang sungguh bermutu tinggi.